top of page
Sukhesikarama Mindfulness Forest

Sukhesikarama:

Tempat Meditasi

Vipassanā

Forest center sebagai tempat yang sangat cocok untuk mengikis kekotoran batin / kilesa.

Arti Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT)

Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT) merupakan suatu tempat meditasi vipassanā bhāvanā dengan guru pembimbing utama Y.M. Bhikkhu Gunasiri. Dibangun sebagai wadah bagi para praktisi dhamma yang giat mengikis kekotoran batin / kilesa dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mentalnya sehingga kualitas hidup pun meningkat, mencapai tingkat kesucian dan di akhirnya Pencerahan Yang Agung, Nibbāna di kehidupan sekarang ini juga.

Sukhesikarama merupakan gabungan kata dari bahasa Pāli. Sukhe diambil dari kata sukha yang berarti kebahagiaan, sika yang berarti latihan, dan arama yang berarti tempat atau lingkungan. Jadi arti keseluruhannya adalah tempat melatih diri untuk mencapai kebahagiaan sejati. Di mana semua orang apapun latar belakangnya yang sungguh-sungguh ingin menempa dirinya dapat datang dan berjuang meningkatkan kualitas mentalnya yang labil sampai menjadi kokoh dan tak tergoyahkan.

Mindfulness berarti perhatian yang penuh, dalam bahasa Pāli disebut sati. Jadi seseorang dalam menempa dirinya harus selalu penuh perhatian, setiap saat dalam aktifitas sehari-hari dan meditasinya selalu menyadari dan mencatat pada objek yang tepat yaitu nāma-rūpa / timbul-lenyap yang berada di jasmani kasarnya.

Sedangkan forest menandakan lingkungan yang penuh dengan pepohonan hijau, tetapi tetap terlindungi dari binatang liar. Lingkungan hutannya harus damai dan tenang jauh dari kebisingan kota, sangat cocok untuk bermeditasi. Ditambah lagi udara yang sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin sepanjang tahun baik saat musim penghujan maupun kemarau. Air yang tersedia pun berasal dari mata air yang segar.

“Jika seseorang hidup dengan menikmati kesendirian, bergembira dalam kesendirian, menyibukkan diri dengan melatih ketenangan mental di dalam diri, tidak mengabaikan meditasi, memiliki pandangan terang, dan sering mengunjungi tempat-tempat yang sunyi, salah satu dari dua buah ini yang dapat diharapkan: memperoleh pengetahuan akhir di sini dan kini (Arahat), atau mencapai keadaan tidak-terlahir lagi (Anāgāmi), jikalau masih ada sisa kekotoran batin.”

 

Itivuttaka | Hidup Menyendiri

Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT) dibentuk sedemikian rupa sehingga sangat cocok digunakan sebagai tempat meditasi. Keheningan dan kesunyian terasa begitu kental. Banyak burung yang hidup di hutan ini karena kadar oksigen yang tinggi sehingga sering terdengar suara kicauan burung yang saling bersahutan.

 

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan yang cocok juga harus ditunjang oleh orang-orang yang memang bersungguh-sungguh dalam berlatih. Maka dari itu budaya yang selalu dilestarikan di tempat meditasi ini adalah Aktif Berdiam Diri. Aktif di sini adalah bekerja membawa kesadaran selalu berada di saat sekarang ini, bukan melamun, menghayal, ataupun tertidur. Sedangkan berdiam diri adalah tidak berisik, berbicara, dan membuat kegaduhan yang dapat menganggu diri sendiri serta orang lain (keheningan mulia / noble silence). Bila budaya ini dijaga dengan sungguh-sungguh oleh setiap yogi, tentu lingkungan yang sangat kondusif untuk membenahi diri dapat terealisasi.

Selama berada di tempat meditasi ini, setiap yogi wajib selalu menaati peraturan dan tata tertib serta mengikuti jadwal kegiatan sehari-hari yang berlaku. Salah satunya adalah keharusan untuk melaksanakan aṭṭhaṅgasīla / delapan faktor sīla seperti:

  • Menghindari membunuh.

  • Menghindari mencuri.

  • Menghindari melakukan aktifitas seksual.

  • Menghindari berbohong, berucap kasar, memfitnah, dan bergosip.

  • Menghindari minum-minuman keras, narkoba, dan rokok.

  • Menghindari makan lagi setelah tengah hari pukul 12.00 siang sampai besok pagi pukul 05.30.

  • Menghindari merias diri, mendengarkan / memainkan / menyanyikan lagu atau musik, dan melihat tontonan.

  • Menghindari tidur di ranjang yang mewah besar dan mewah tinggi.

Bangun wajib pukul 02.45 dan hanya boleh istirahat pukul 21.00, tidak ada tidur siang. Komunikasi dengan dunia luar harus ditinggalkan seluruhnya agar dapat fokus membenahi yang di dalam. Maka handphone dan berbagai gadget lainnya wajib dititipkan selama mengikuti retret meditasi. Diharapkan setiap yogi membawa pakaian yang cukup serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Ketika seorang yogi melanggar tata cara yang telah berlaku di forest center ini atau tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang yogi, maka yogi tersebut akan dipulangkan.

Di tahun 2017 terdapat dua forest center yang berada dalam naungan Yayasan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (YSJMBD), yaitu:

  1. Sukhesikarama Mindfulness Forest - Bakom (SUMMIT BAKOM): Digunakan untuk Retret Umum 10 hari dan Retret Intensif.

  2. Sukhesikarama Mindfulness Forest - Mancak (SUMMIT MANCAK): Digunakan untuk Sitting Group dan One Day Mindfulness.

SUMMIT
BAKOM

Berada di perbukitan luar Jakarta, yang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan melewati Puncak. Tepatnya terletak di Bakom, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.

Tinjau Lokasi
bottom of page