top of page

Satu keluarga merasakan manfaat Meditasi Vipassana

Satu keluarga merasakan manfaat Meditasi Vipassana

Keluarga ini telah tiga kali ikut retret meditasi 10 hari di Sukhesikarama Mindfulness Forest. Alfon sebagai ayah, Lenny sebagai ibu, David, Andry, William, Kelly sebagai anak, dan Liman sebagai keponakan. Awalnya Andry mendapatkan info tentang retret meditasi vipassanā yang dibimbing oleh Y.M. Bhikkhu Gunasiri secara tidak sengaja di Vihara Buddha Metta Arama. Setelah ikut retret dan mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa, ia memberitahukan pengalamannya dan mengajak sekeluarga untuk datang ikut retret meditasi juga, di mana bersamaan dengan itu ia mengambil keputusan untuk menetap di Sukhesikarama Mindfulness Forest sebagai yogi intensif guna membebaskan dirinya secara total dari cengkeraman kekotoran batin / kilesa.


Pada bulan Desember 2015 akhirnya keenam orang ini datang untuk mengikuti retret 10 hari. Setelah pulang dari retret itu Alfon dan Lenny sepakat untuk rutin bermeditasi setiap harinya, minimal 3 jam untuk menetralkan kilesa yang muncul dalam hari tersebut. Di sini yang menjadi dorongan Alfon untuk mengutamakan praktik meditasi vipassanā ini adalah karena umur yang sudah cukup tua sehingga harus mempersiapkan diri demi masa mendatang yang lebih baik, karena Sang Buddha telah menyatakan bahwa bagi orang yang mempraktikkan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (SJMBD) hidupnya pasti dipenuhi kebahagiaan dan alam-alam bahagialah yang akan menunggunya.


Bagi Lenny sebagai seorang ibu perumah tangga, ia merasa dengan meditasi setiap hari badannya menjadi ringan dan segar sehingga pekerjaan rumah dapat lebih cepat terselesaikan, selain itu kantuk dan sakit penyakit dapat juga dihilangkan dengan meditasi. Sedangkan David mengatakan bahwa retret 10 hari itu sebenarnya sangatlah minim dan bagi yang tidak bersemangat untuk bermeditasi di rumah menurutnya sangatlah cocok ikut retret meditasi bersama karena dengan situasi dan kondisi yang mendukung dapat memacu diri seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin. Saat pulang dari retret yang pertama, William mendapatkan perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam perkuliahan yang lebih lancar dan juga pertemanan yang lebih terbuka serta mudah menerima satu sama lainnya.


Liman merasa bahwa meditasi dengan durasi panjang sangatlah berbeda dengan durasi pendek, di saat meditasi durasi panjang kilesa yang muncul dalam bentuk rasa sakit akan terkikis lebih cepat. Lalu dalam kehidupan sehari-haripun ia mendapatkan manfaat yang luar biasa terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Setelah bermeditasi emosinya dapat dikontrol dengan baik sehingga ketika bertemu dengan orang lain, ia dapat memancarkan aura positif kesekitarnya, dari sana usaha pun menjadi semakin lancar. Sedangkan Kelly yang berusia 15 tahun walaupun sebelumnya hanya dapat bermeditasi sejam-sejam saja, untuk retret yang ketiga ini ia dapat lebih serius dari yang sebelumnya. Di akhirnya Andry memberi saran bagi orang yang ingin mengajak baik keluarga, saudara, maupun temannya untuk terlebih dahulu mempraktikkan meditasi vipassanā ini dalam kurun waktu yang panjang sehingga mengetahui manfaat meditasi secara langsung, tanpa hal ini tentunya adalah hal yang mustahil. Ibaratnya untuk memberi orang lain seribu, anda harus memiliki seribu di tangan anda sendiri terlebih dahulu.



Lihat video ini sekarang:


Tekan di sini untuk melihat sharing pengalaman para yogi lainnya.

112 tampilan

Postingan Terbaru

Baru pertama kali membuka situs ini?

bottom of page