Belum pernah mengetahui sedikitpun tentang meditasi, Quin jadi penasaran untuk mencoba bermeditasi setelah melihat status Facebook dari salah satu temannya. Ia berusaha mencari informasi tentang retret meditasi dan akhirnya mendapatkan informasinya dari situs ini. Sejak awal ia sudah percaya akan kehebatan meditasi dalam menyembuhkan penyakit, apalagi setelah melihat testimoni penyembuhan kanker dari Titik Puspa, dan memang ia juga mengidap penyakit sinusitis kronis akibat alergi debu rumah. Berkunjung ke rumah sakit THT dan operasi sudah menjadi rutinitas yang ia lakukan.
Untuk memastikan ia dapat mengikuti retret meditasi di Sukhesikarama Mindfulness Forest - Bakom, maka ia bertanya terlebih dahulu apakah agama katolik dapat mengikuti kegiatan tersebut dan tentu jawabannya adalah bisa. Sesampainya di tempat retret meditasi, ia berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti arahan-arahan yang diberikan oleh Y.M. Bhikkhu Gunasiri.
Mulai dari hari keempat alergi yang dideritanya mulai muncul disertai sakit tenggorokkan dan flu. Untungnya di hari kelima mulai muncul fenomena gerakkan di daerah tenggorokannya yang rasanya seperti rumput yang dicabut. Ia merasa bahwa sedang terjadi proses penyembuhan ketika fenomena gerakan tersebut berlangsung.
Di hari berikutnya flu yang ia derita reda, tetapi digantikan oleh batuk yang sangat menganggu. Sempat gelisah karena takut mengganggu para yogi lainnya, tetapi setelah berkonsultasi dengan Y.M. Bhikkhu Gunasiri ia berusaha menerima segala gangguan tersebut dan tetap berjuang. Di hari yang terakhir fenomenanya berubah menjadi rasa sakit di daerah pundak kanan hingga lehernya yang ia akui rasanya bahkan lebih sakit dari ketika ia sedang dioperasi. Walaupun belum selesai mengamati rasa sakit tersebut hingga lenyap, tetapi ia yakin bahwa meditasi vipassanā yang hanya menggunakan jasmaninya sendiri sebagai objek memang dapat membantu menyembuhkan penyakit yang ia derita.
Lihat video ini sekarang:
Tekan di sini untuk melihat sharing pengalaman meditasi lainnya.
